Bersatu Mendukung Perjalanan Pendidikan Raffi

Dalam sebuah peristiwa yang menyentuh hati, masyarakat setempat telah bersatu untuk mendukung cita-cita pendidikan Raffi meskipun keluarganya mengalami keterbatasan finansial. Muhammad Haidar Raffi, seorang siswa yang penuh tekad dari latar belakang sederhana, kini memiliki harapan baru untuk masa depannya berkat kemurahan hati mereka di sekitarnya.

 

Raffi, anak sulung dari pasangan Jujuk Yemi Subroto dan Nurul Uyun Al Baity, memulai perjalanan pendidikannya di SMA Islam Sunan Ampel (SMAISA) pada tahun ajaran 2019/2020. Sebagai siswa pertama yang mendaftar di sekolah tersebut, dedikasi Raffi terhadap pendidikan sangat jelas. Namun, keluarganya menghadapi kendala keuangan yang membuat jalur pendidikan Raffi tidak pasti.

 

Dengan ayahnya yang bekerja sebagai kuli bangunan di Pondok Pesantren Putri Wali Songo Cukir Tebuireng, dengan penghasilan mingguan yang sederhana sebesar Rp 550.000, sumber daya keluarga mereka lebih banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meskipun menghadapi tantangan ini, tekad Raffi untuk meraih kesuksesan tetap tidak goyah.

 

Untungnya, Raffi menerima beasiswa untuk siswa kurang mampu dari yayasan sekolah, yang membebaskannya dari kontribusi bulanan, sehingga dia dapat melanjutkan pendidikannya di SMAISA. Bantuan keuangan ini sangat meringankan beban keluarga Raffi.

 

Prestasi Raffi tidak hanya terjadi di dalam kelas. Selama tinggal di pondok di PP. Walisongo, dia menunjukkan komitmen luar biasa terhadap keyakinannya dengan menghafal lima juz Al-Quran. Selain itu, kecerdasannya yang luar biasa membawanya meraih posisi kedua dalam Olimpiade Pendidikan Agama Islam (PAI) tingkat nasional yang diselenggarakan oleh “Smart Student”.

 

Ketika Raffi memasuki kelas 11, dia sering bertanya-tanya apakah dia dapat melanjutkan pendidikan tinggi. Namun, kedua orangtuanya tidak pernah memberikan jawaban pasti. Mereka selalu mendorongnya untuk tetap bersabar, berdoa, dan tidak kehilangan harapan. Dukungan yang teguh dan iman yang kuat ini menanamkan dalam diri Raffi rasa harapan yang tinggi.

 

Dengan panduan dan dukungan para guru di SMAISA, Raffi memulai perjalanan untuk mewujudkan impian-impiannya. Setelah menyelesaikan studi kelas 12, Raffi mendaftar melalui Seleksi Nasional Bersama Perguruan Tinggi Keagamaan (SNBP) di UIN Malang dan UIN Surabaya.

 

Puncak perjuangannya tiba pada 28 Maret 2023, ketika dia mendapatkan kabar gembira bahwa dia diterima melalui SNBP di UIN Malang. Saat itulah air mata kebahagiaan mengalir di wajah Raffi dan kedua orangtuanya.

 

Namun, perjalanan mereka tidak berjalan mulus. Mereka menghadapi berbagai kendala administratif yang harus diatasi agar Raffi dapat melanjutkan pendidikan di UIN Malang. Beruntung, dengan bantuan dari Badan Wakaf Pesantren Tebuireng (BWPT), Raffi dan keluarganya mendapatkan bantuan untuk melewati hambatan tersebut.

 

Kisah Raffi menjadi bukti nyata akan kekuatan luar biasa yang dimiliki oleh komunitas dan kebaikan hati. Hal ini menggarisbawahi semangat yang tak tergoyahkan dari individu-individu yang bersatu untuk membantu sesama yang membutuhkan, memastikan bahwa kesempatan pendidikan tidak terhalang oleh keterbatasan finansial. Melalui tindakan kebaikan mereka, mimpi-mimpi Raffi telah terangkat kembali, dan kini dia dapat mengejar perjalanan pendidikannya dengan semangat yang baru.

Share this article

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

You might also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *